Salah satu kendala mengapa orang sulit mengalokasikan dana pribadi ke investasi adalah karena jangka keuntungannya yang lama. Padahal jika kita jeli, ada kok jenis investasi yang laba atau keuntungannya bisa dicapai kurang dari satu tahun seperti investasi jangka pendek.
Sesuai namanya, investasi jangka pendek merupakan salah satu jenis investasi yang sifatnya sementara. Dimana keuntungan yang didapat oleh investor tidak lebih dari 12 bulan.
Meskipun singkat, namun keuntungan yang akan didapat terbilang besar dan tidak mengecewakan. Hal ini disebabkan karena faktor modal dan kenaikan suku bunga yang terus berubah seiring berjalannya waktu.
Tujuan Investasi dengan Jangka Pendek
Secara umum, semua tujuan investasi adalah memperoleh keuntungan sebanyak mungkin. Namun, untuk jenis investasi ini tujuan utamanya adalah untuk menambah dana dalam waktu singkat. Apalagi jika ada kebutuhan mendesak dalam waktu dekat, maka investasi jangka pendek adalah pilihan yang tepat.
Tujuan lainnya yaitu untuk menambah modal bisnis, terutama bagi pengusaha yang ingin mengembangkan bisnisnya. Melalui investasi jangka pendek, maka menjadi jalan untuk mendapatkan dana segar bermanfaat.
Keuntungan Investasi Jangka Pendek
Bagi Anda yang mengambil investasi jenis ini, maka akan memperoleh berbagai keuntungan sebagai berikut:
1. Lebih Fleksibel Investasi Jangka Pendek
Pertama, jenis investasi jangka pendek bersifat lebih fleksibel. Alasannya, sifat investasi ini bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan, sehingga lebih mudah diatur.
2. Pengembalian dana lebih cepat
Kedua, pengembalian dana investasi jelas lebih cepat dan tidak perlu menunggu lama. Jadi, untuk Anda yang ingin segera balik modal, menggunakan investasi jangka pendek adalah pilihan tepat.
3. Mengembangkan perusahaan lebih cepat
Ketiga, bagi Anda yang berinvestasi untuk memperoleh modal tambahan, maka memilih investasi jangka pendek akan memberikan kesempatan untuk berkembang lebih cepat.
Risiko Investasi Jangka Pendek
Seperti halnya investasi pada umumnya, memilih investasi jangka pendek pun juga memiliki risiko. Meskipun, sebagian orang berpendapat bahwa jenis risikonya terbilang rendah. Misalnya, jika Anda melakukan deposito di bank yang kurang baik reputasinya, maka berpotensi kehilangan dana deposito.
Selain itu, risiko yang mungkin terjadi adalah keuntungan yang memang lebih kecil. Belum lagi adanya potongan administrasi dan pajak. Jadi, akan lebih baik jika Anda benar-benar mempertimbangkan baik dan buruknya jenis investasi ini sebelum memulainya.
Contoh Investasi Jangka Pendek Paling Menguntungkan
Bagi Anda yang tertarik melakukan investasi jangka pendek, maka harus bijaksana dalam menentukan jenis investasi yang akan dipilih. Berikut ini beberapa contoh investasi jangka pendek dengan modal kecil yang bisa Anda pertimbangkan:
1. Tabungan Berjangka
Contoh investasi dengan jangka pendek pertama yaitu tabungan berjangka. Tabungan berjangka atau berencana merupakan produk simpanan yang bank tawarkan untuk menyimpan dana dengan tingkat resiko rendah tanpa biaya administrasi selama jangka waktu tertentu.
Bedanya dengan tabungan biasa, nasabah harus menyetorkan sejumlah dana sesuai kesepakatan untuk mencapai target bersama. Keuntungannya, bunga tabungan ini lebih tinggi dari tabungan biasa. Biasanya, jenis investasi cocok untuk tujuan dana pendidikan anak, dan sebagainya.
2. Deposito
Contoh kedua yaitu deposit bank. Deposito merupakan instrumen investasi perbankan dengan imbal hasil lebih tinggi dari tabungan biasa. Nasabah bisa menyetorkan sejumlah uang di bank dan mencairkannya kembali saat sudah jatuh tempo selama 1 bulan hingga 24 bulan.
Namun, jika Anda mencairkan deposito sebelum jatuh tempo, maka bank akan membebankan penalti sebesar 0.5-3% dari total deposito.
3. Reksadana
Pilihan ketiga yaitu reksadana. Reksadana merupakan wadah berisi kumpulan dana dari investor yang akan Manajer Investasi alokasikan pada instrumen lain, seperti deposito, obligasi, maupun saham.
Nasabah tidak perlu khawatir, karena produk ini dikelola langsung oleh ahlinya. Adapun jenis reksadana yang perlu Anda ketahui yaitu reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham.
Nah, jika Anda hendak berinvestasi jangka pendek, sebaiknya pilih reksadana pasar uang. Sebab, jenis reksadana ini memiliki waktu jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Selain itu, risikonya juga rendah dengan pertumbuhan nilai yang stabil.
4. Saham
Contoh selanjutnya yaitu saham. Berbeda dengan pilihan investasi sebelumnya, saham termasuk instrumen yang berisiko tinggi, meskipun berpotensi imbal hasil yang juga tinggi. Namun, bagi investor berpengalaman, saham menjadi pilihan investasi dengan potensi untung tinggi.
Bagi para pemula, investasi satu ini tidak disarankan karena selain berpotensi untung tinggi, potensi kerugiannya pun juga besar.
5. Surat Berharga Negara Atau SBN
Selanjutnya ada SBN atau Surat Berharga Negara yang masuk ke dalam salah satu jenis investasi jangka pendek. SBN adalah surat pernyataan hutang yang dikeluarkan secara resmi oleh negara kepada investor dana.
Keunggulan dari investasi ini ada pada sistem penanaman modal awal yang terbilang rendah. Bayangkan saja, hanya dengan modal 1 juta rupiah Anda sudah bisa meraih banyak keuntungan dari pengelolaan dana investasi.
6. P2P Lending
Terakhir, Anda bisa pilih P2P Lending. Jenis investasi ini mewadahi investor untuk memberikan modal pada pemilik UMKM Indonesia dalam mengembangkan usahanya. Keuntungan diperoleh dari bunga pinjaman yang sudah ditentukan.
Tenor pinjaman cukup beragam, mulai dari 1 sampai 24 bulan. Semakin panjang tenor, biasanya bunga yang diperoleh juga semakin tinggi. Bagi Anda yang memiliki target investasi kurang dari 1 tahun, P2P bisa jadi pilihan yang menarik.
Nah, itulah berbagai hal terkait investasi jangka pendek mulai dari pengertian, tujuan, keuntungan, risiko, dan contoh investasinya. Kira-kira, pilihan manakah yang akan Anda ambil?